![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKpO0s0EQdcLedskXzW-xrRwg9jPCJfhEAPsYLF0Up7z5GeSrXN8QFWNwUzXPbP53RKkud8PW3sZjS3UsgvTEK2NbD7BYb3v-5ShBvHW-hMIG1dfIhxKfzrudb76cD_QDjFRRAcXY4M7E/s200/1366_768_11054920.jpg)
Terus
berlalu hingga tak terasa aku sudah menyelam lebih dalam, entah mengapa aku
bersemangat ? aku lanjutkan mengarungi lautan itu, aku ingin lebih dalam lagi.
sampai pada suatu tempat, gelap gulita, tampak sunyi, tercium aroma tak enak,
suara-suara bergemuruh, menakutkan ? tidak ! aku justru penasaran apa yg terjadi
sebenarnya, aku menyelam kembali namun tak kuasa seperti terhalang sesuatu,
lautan itu seakan-akan menghalangiku untuk menyelam lebih dalam. kebingungan,
tak tau arah, aku pun tak tau arah pulang, bertahan menunggu keajaiban, sungguh
tak ingin kembali ! aku terlanjur cinta dengan lautan itu, dan berkomitmen tak
akan kembali sebelum terkuak segalanya. Sudah berlangsung lama, tak kunjung
berubah, aku sendiri, aku terasingkan hingga makhluk-makhluk lain tiba-tiba
datang mulai mengganguku. apa ini ? terlalu luaskah lautan itu, sehingga
semakin dalam menyelam semakin terasing dan seakan-akan lautan itu tidak
menyadari keberadaanku. Entahlah aku tetap pada pendirianku, biarlah aku
menunggu menemani lautan merayunya, aku lebih baik mati dalam keterasingan daripada
menyerah dan kembali, aku tidak ingin meninggalkan lautan, aku sudah sebegitu
nyaman walaupun lautan itu seakan-akan tidak menyadari keberadaanku, ih
menggelikan kedengarannya, tak apa, begitulah aku terlalu cinta pada lautan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar